JAKARTA, KOMPAS.com — Hadi Susanto (45), salah seorang warga yang selamat dari bencana jebolnya Danau Situ Gintung,
menuturkan pengalamannya. ''Sekitar jam setengah lima, adzan subuh baru
saja selesai,'' ungkap warga RT 4 RW 7 ini.Pukul 03.00 dini
hari, kata Hadi, terdapat peringatan dari warga kampung atas yang dekat
dengan Danau Situ Gintung. ''Saya langsung bangunkan istri saya, tapi
dia tidur lagi. Saya pikir hanya air tumpah biasa. Anak saya juga masih
tidur,'' katanya.Tak berapa lama, saat dirinya berada di kamar
mandi terdengar gemuruh air. Dengan cepat, ia langsung mengajak anak
dan istrinya segera ke luar dari rumah. Saat itu, ketinggian air sudah
setinggi dada orang dewasa. ''Ketinggian air sudah sampai kepala saya
cuma berpegangan ke kusen jendela supaya enggak hanyut,'' ujarnya,
Jumat (27/3).Nasib baik masih melingkupi Hadi beserta keluarga,
dirinya masih sempat menghindari terjangan air yang lebih tinggi Sambil
menyelamatkan diri, ia pun sempat menolong tetangganya yang hanyut.Hadi
hanya bisa bersyukur keluarganya selamat meski harta bendanya ludes
diterjang air bah. ''Waktu kejadian saya sudah enggak sempat pakai baju
lagi, ini dapat baju dari bantuan,'' ujar bapak empat anak ini.Rumah Hadi berada di bagian, terendah tetapi berada sekitar 500 meter dari Danau Situ Gintung. ''Air dari danau langsung
nendang sampai atap rumah saya habis. Terus air berbalik arah dan berputar-putar di wilayah ini, makanya rusaknya parah,'' tuturnya.
(C5-09)